Skip to main content
Screnshot

BEI Beri Wawasan Investasi Bagi Wartawan Bengkulu

Bengkulu (AMBONEWS) - Kantor Perwakilan Bursa Efek Indonesia (BEI) Provinsi Bengkulu, mengadakan Workshop Wartawan 2021 secara daring dan diikuti oleh jurnalis di Kota Bengkulu, Senin (27/9/21). 

Acara ini dibuka oleh Kepala BEI Bengkulu Provinsi Bengkulu Bayu Saputra Ramadhan. Dalam kesempatan ini Bayu berharap, media massa terus mendukung aktivitas pasar modal. Apalagi di masa pandemi COVID-19 ini, masyarakat harus diberikan informasi yang benar tentang industri pasar modal. 

"Pembiayaan pasar modal menjadi sumber pertumbuhan ekonomi di tengah pandemi COVID-19. Pembiayaan pasar modal ini menjadi alternatif mengingat pandemi membatasi mobilitas masyarakat," katanya. 

Bayu sangat berharap dukungan dari media massa dalam pemberitaan sehingga tingkat literasi dan inklusi masyarakat tentang pasar pasar modal semakin meningkat. 

Pada kesempatan itu, Bayu menyampaikan kinerja dan program yang telah dan akan dilaksanakan BEI sehubungan dengan perdagangan di era pandemi COVID-19. 

"Di Bengkulu, pertumbuhan pasar saham cukup signifikan terutama didorong investor dari kaum milenial," ungkapnya. 

Bayu memaparkan bahwa pertumbuhan pasar modal di Indonesia hingga Agustus 2021 cukup tinggi mencapai 6.100.525 investor. Dan itu juga terjadi di Provinsi Bengkulu yang tumbuh secara masif dan terus mengalami peningkatan. 

Di Bengkulu Bayu menyebut terjadi kenaikan nilai transaksi para investor lokal di pasar modal hingga 20% dari nilai transaksi yang tercatat pada tahun lalu yakni sebesar Rp2,3 triliun.

Adapun pelaku investasinya, lanjut Bayu terdiri dari 37 persen mahasiswa, 28 persen pegawai swasta. Mayoritas investor saham 60 persen adalah laki-laki dan 74 persen adalah generasi milenial.  

"Kaum milenial menjadi yang tertinggi dalam berinvestasi, baik secara nasional maupun ditingkat Provinsi Bengkulu. Ini tentu sangat bernilai positif bagi pertumbuhan pasar modal di Provinsi Bengkulu dan Indonesia kedepannya," kata Bayu. 
 
Whorshop wartawan ini setidaknya diikuti 23 wartawan dari Asosiasi Serikat Media Siber Indonesia (SMSI), Jaringan Media Siber Indonesia (JMSI) dan Persatuan Wartawan Indonesia (PWI).