Skip to main content
Tindakan kekerasan dan pembodohan dalam segi seksualitas acap kali dijumpai pada perempuan

Jonikane Angkat Isu Kekerasan dan Pembodohan Terhadap Perempuan dalam Single Terbaru "Joana"

Bengkulu (AMBONEWS) - Kekerasan dan pembodohan dalam segi seksualitas terhadap perempuan merupakan isu serius yang sering kali terabaikan. Tindakan ini mencakup kekerasan verbal dan non-verbal, intimidasi, serta cap negatif yang kerap melekat pada perempuan. Padahal, perempuan adalah entitas yang diagungkan dan memiliki kehormatan tinggi dalam kehidupan manusia. Merespons isu ini, band reggae asal Bengkulu, Jonikane, akan merilis single terbaru mereka yang berjudul "Joana" pada September mendatang.

Dalam konferensi pers yang berlangsung baru-baru ini, Kiki, vokalis sekaligus gitaris Jonikane, menyatakan bahwa single "Joana" dihadirkan sebagai bentuk penghormatan dan dukungan kepada perempuan. "Lagu ini menggambarkan keagungan perempuan dan bagaimana mereka sering kali menjadi korban pembodohan dan manipulasi, terutama di kalangan generasi muda. Kami ingin mengubah pandangan negatif terhadap perempuan dan menegaskan bahwa mereka layak dihormati," jelas Kiki.

Single "Joana" akan dirilis di berbagai platform musik digital, tetapi peluncurannya akan dipromosikan lebih luas melalui sebuah event yang diadakan oleh rumah produksi Jonikane, TOKE (Tobo Kane) Project. Event bertajuk Smart, Strong, Unstoppable EMPOWER JOANA: Melawan Pembodohan dengan Kecerdasan Emosional ini akan menjadi puncak dari rangkaian tur provinsi Bengkulu yang telah dilaksanakan di empat kabupaten sebelumnya. Acara puncak ini dijadwalkan berlangsung pada 21 September mendatang di Taman Budaya Provinsi Bengkulu.

Yoga, Project Manager dari TOKE Project, menjelaskan bahwa tema event ini tidak hanya fokus pada peluncuran single "Joana", tetapi juga bertujuan untuk memperkuat individu, terutama perempuan, melalui pengetahuan, keterampilan, dan kecerdasan emosional. "Kami ingin event ini menjadi jantung dari upaya pemberdayaan perempuan. Melalui berbagai kegiatan, kami berusaha meningkatkan kesadaran dan memberikan dukungan kepada perempuan," ujar Yoga.

Event ini akan menampilkan sejumlah sub-kegiatan, termasuk workshop dan panel diskusi, bimbingan konseling, pameran seni rupa dengan karya instalasi yang menggambarkan objek atau atribut korban kekerasan, bazar UMKM, live mural, performing art (puisi, monolog, musik tradisional), serta penampilan live dari Jonikane. Selain itu, event ini juga akan melibatkan berbagai komunitas, lembaga pemerintah, influencer perempuan, akademisi, dan aktivis perempuan dari dalam dan luar Bengkulu.

Dengan peluncuran "Joana" dan event yang menyertainya, Jonikane dan TOKE Project sekali lagi membuktikan bahwa musik dapat menjadi alat untuk menyuarakan isu-isu sosial dan memperjuangkan hak-hak perempuan. Mereka juga membuka kesempatan bagi siapa saja yang ingin berpartisipasi, baik sebagai volunteer, pendukung, maupun sponsor dalam acara ini.