Skip to main content
Santri Ponpes di Pagaralam Positif Corona Berasal dari Palembang

Santri Ponpes di Pagaralam Positif Corona Berasal dari Palembang

AMBONEWS.COM, Pagar Alam - Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Pagar Alam menjelaskan riwayat perjalanan seorang santri Pondok Pesantren di Pagar Alam yang dinyatakan positif Corona.

Santri yang dinyatakan positif Covid-19 ini berasal dari Kota Palembang dan orang tua santri ini tercatat secara kependudukan di Kota Palembang.

Pada tanggal 14 Juni 2020, santri ini bersama 30 orang teman-temannya kembali ke Kota Pagar Alam karena kembali akan mengikuti proses belajar mengajar di Pondok Pesantren di Desa Kerinjing selepas libur sekolah.

"Yang bersangkutan selama libur berada di rumah orang tuanya di Kota Palembang, karena Kota Palembang ini berstatus zona merah Covid-19, maka untuk memastikan kesehatan ketiga puluh santri dilakukan rapid test dengan hasil yang diperoleh pada tanggal 15 Juni 2020, satu orang reaktif, kemudian pada tanggal yang sama Gugus Tugas Kota Pagar Alam langsung mengambil tindakan isolasi mandiri terhadap santri yang reaktif ini," jelas juru bicara Gugus Tugas Percepatan Penangnan Covid-19 Kota Pagar Alam, Samsul Bahri Burlian.

Pada tanggal 16 Juni 2020, Gugus Tugas langsung mengambil swab test untuk dikirim ke Rumah Sakit di Muara Enim. Lalu, esoknya langsung diperiksa laboratorium PCR di RSUD dr. H. M Rabahim Muara Enim.

Kemudian, pada 18 Juni 2020, didapati hasil dari uji laboratorium swab testdengan hasil satu orang dinyatakan positif Covid-19.

"Begitu mendapat informasi ini, gugus tugas langsung melaksanakan tindakan, yang pertama melaksanakan tracking terhadap orang-orang yang berkontak dengan yang bersangkutan dan diperoleh sebanyak 29 orang," bebernya.

Tak hanya itu, pihak RSUD Besemah langsung melakukan penjemputan terhadap santri yang dinyatakan terkonfirmasi Covid-19 ini, karena masih berumur 16 tahun maka dijemput oleh dokter anak RSUD Besemah.

"Diperintahkan kepada seluruh pengasuh Pondok Pesantren, Ustad, Ustadzah, kemudian para pendukung kegiatan belajar mengajar di Pondok Pesantren untuk tidak melakukan kegiatan keluar dari kawasan Pondok Pesantren dan melakukan isolasi mandiri selama 14 hari kedepan, kemudian santri ini secara administrasi tercatat di Kota Palembang, tidak tercatat di Kota Pagar Alam," Pungkasnya.

 

Nay