Skip to main content
Obb

Lestarikan Lingkungan, Yakesma dan PT Pertamina Salurkan TJSL Penanaman 1.140 Bibit Mangrove

 

BENGKULU, ambonews com -- Yayasan Kesejahteraan Madani (Yakesma) Bengkulu kembali menyalurkan program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) PT Pertamina (Persero) dengan menanam 1.140 bibit mangrove di kawasan hutan bakau Kelurahan Sumber Jaya, Kecamatan Kampung Melayu, Kota Bengkulu. Kegiatan ini merupakan bagian dari upaya pelestarian lingkungan serta mitigasi perubahan iklim melalui pengurangan emisi karbon.

Branch Manager Yakesma Bengkulu, Apra Julianda Putra, menyatakan bahwa program ini selaras dengan komitmen PT Pertamina dalam mendukung kelestarian lingkungan.

"Penanaman mangrove ini menjadi langkah konkret dalam mendukung program pemerintah untuk mengurangi emisi karbon dan menjaga keseimbangan ekosistem pesisir. Kami bekerja sama dengan komunitas Lestari Alam Untuk Negeri (LATUN), yang memiliki keahlian dalam pengelolaan hutan mangrove di Bengkulu," ujar Apra saat diwawancarai awak media.

Manfaat Besar dari Penanaman Mangrove

Mangrove memiliki peran penting dalam menjaga keseimbangan ekosistem pesisir. Selain mampu menyerap emisi karbon dalam jumlah besar, mangrove juga membantu mengurangi polusi udara dan panas, menjaga keanekaragaman hayati, serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitar.

Selain itu, pohon mangrove juga berfungsi sebagai benteng alami yang melindungi kawasan pesisir dari abrasi dan gelombang tinggi. Dengan sistem perakarannya yang kuat, mangrove mampu memperkokoh tanah di pesisir, sehingga mengurangi risiko erosi dan dampak negatif perubahan iklim.

Dukungan Pemerintah dan Masyarakat

Kegiatan ini mendapat dukungan penuh dari Pemerintah Kota Bengkulu. Asisten Walikota Bengkulu, Sehmi, menyampaikan apresiasinya terhadap inisiatif ini dan menekankan pentingnya kolaborasi antara pemerintah, masyarakat, dan sektor swasta dalam menjaga kelestarian lingkungan.

"Kami sangat mendukung kegiatan seperti ini dan berharap program serupa dapat terus dilakukan secara berkelanjutan. Pelestarian ekosistem laut merupakan tanggung jawab bersama, di mana pemerintah berperan sebesar 80%, sementara 20% sisanya menjadi tugas NGO dan sektor swasta," ujar Sehmi.

Ketua Komunitas LATUN Bengkulu, Atuk, juga mengungkapkan rasa terima kasihnya kepada PT Pertamina dan Yakesma atas kepeduliannya terhadap ekosistem pesisir.

"Mangrove memiliki peran vital bagi lingkungan dan kehidupan masyarakat pesisir. Dengan adanya program ini, kita tidak hanya menjaga keberlangsungan hutan bakau, tetapi juga menciptakan ekosistem yang lebih sehat bagi biota laut," kata Atuk.

Langkah Nyata untuk Masa Depan

Program penanaman mangrove ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga ekosistem pesisir. Selain itu, inisiatif ini menjadi langkah nyata dalam mendukung mitigasi perubahan iklim serta perlindungan lingkungan di Bengkulu.

Dengan semakin banyaknya pihak yang terlibat dalam aksi pelestarian lingkungan, diharapkan ekosistem pesisir dapat terjaga dengan baik dan memberikan manfaat jangka panjang bagi generasi mendatang. (**)