Skip to main content
 Penandatanganan perjanjian kerjasama

Dapat Dukungan Bank bjb, Layanan Bank Bengkulu Meningkat

Bengkulu (AMBONEWS) - Bank Bengkulu bersama dengan Bank Jawa Barat dan Banten (BJB) melakukan Penandatanganan Perjanjian Kerjasama (PKS) di Ruang Aula Mochtar Azehari Lantai 7 Kantor Pusat Bank Bengkulu, Senin (15/8). 

Direktur Utama Bank Bengkulu, Ahmad Irfan mengatakan, melalui PKS ini, Bank Bengkulu dan Bank BJB melakukan sinergi dan kolaborasi dalam upaya meningkatkan layanan perbankan. Sehingga Bank Bengkulu dapat memberikan layanan maksimal kepada masyarakat, melakukan transformasi digitalisasi, maupun kerja sama lainnya yang dapat meningkatkan efisiensi bagi operasional perbankan. 

"Sinergi dan kolaborasi ini adalah sesuatu yang baik dalam rangka untuk saling bekerjasama memajukan Bank Bengkulu dan Bank BJB," kata Ahmad, kemarin.

Ia mengatakan, sinergi dan kolaborasi ini dilakukan dalam rangka memperkuat stabilitas sistem perbankan daerah. Hal ini sejalan dengan aturan dari Otoritas Jasa Keuangan menelurkan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) Nomor 12 Tahun 2020 tentang Konsolidasi Bank Umum dan POJK 12 Tahun 2021 tentang Bank Umum.

Dimana POJK tersebut mendorong penguatan permodalan BPD sehingga BPD dapat meningkatkan perannya sebagai penggerak pertumbuhan ekonomi daerah serta mampu mengantisipasi tren terkini industri perbankan, dimana salah satu skema penguatan permodalan yang mengemuka adalah melalui Kelompok Usaha Bank (KUB).

"Kami berharap melalui sinergi dan kolaborasi ini bisa memperkuat peran Bank Bengkulu di daerah," tutupnya.

Sementara itu, Direktur Utama Bank BJB, Yuddy Renaldi menyampaikan, sejak 2021, Bank BJB melakukan komunikasi dengan sejumlah BPD termasuk Bank Bengkulu untuk melakukan sinergi bisnis dalam kerangka pembentukan Kelompok Usaha Bank (KUB). Bank BJB dan Bank Bengkulu bersepakat ber-KUB melalui penandatangan (PKS)penyertaan modal dalam rangka pembentukan Kelompok Usaha Bank (KUB) yang merupakan tindak lanjut dari keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) Bank Bengkulu, pada 27 Juli 2022 yang telah menyetujui rencana Bank Bengkulu untuk dapat menjadi anggota KUB bank bjb dimana bank bjb akan melakukan setoran modal secara bertahap sebanyak-banyaknya Rp250 miliar.

Dimana saat ini Bank BJB telah melakukan penempatan dana kepada Bank Bengkulu sebesar Rp100 miliar yang saat ini dalam proses persetujuan pengefektifan di Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Selanjutnya, akan dilakukan proses sebagaimana dipersyaratkan dalam rangka pembentukan KUB bank bjb dengan Bank Bengkulu, bersamaan dengan pelaksanaan setoran modal tahap selanjutnya yang direncanakan akan dilakukan pada 2023.

"Inti dari skema KUB, kebutuhan likuiditas dan permodalan dari anggota KUB untuk kebutuhan pertumbuhan bisnisnya akan disupport oleh bank bjb selaku induk usaha. Untuk sinergi bisnis pun segera kami realisasikan, yang diawali kerja sama BI Fast dimana Bank Bengkulu menjadi peserta tidak langsung dibawah bank bjb. Setelah itu akan diakselerasi berbagai sinergi bisnis lainnya, terutama layanan e-tax, digitalisasi dan pembiayaan sindikasi," kata Yuddy.

Disampaikan Yuddy, Bank BJB sangat terbuka untuk kolaborasi, tidak terbatas pada Bank Bengkulu saja. Oleh karena itu, tidak menutup kemungkinan bank bjb akan bersinergi dengan BPD yang lainnya juga dalam waktu dekat. Namun yang pasti, sinergi yang dilakukan haruslah memberikan manfaat yang positif bagi kedua belah pihak, dalam kerangka pengembangan bisnis bersama-sama. 

PKS

"Kolaborasi adalah hal paling penting yang harus dilakukan BPD dalam melakukan inovasi dan transformasi agar bisa bersaing di industri perbankan. bank bjb yang telah sarat pengalaman dalam melakukan berbagai langkah strategis serta menjadi pionir berbagai aksi korporasi BPD, dapat berbagi pengalaman tersebut kepada sesama BPD untuk tumbuh kembang dan besar bersama," tegas Yuddy. 

Pelaksanaan KUB dengan Bank Bengkulu memberikan beragam manfaat diantaranya sinergi layanan transaksi Bank Indonesia-Fast Payment (BI-Fast). Melalui layanan ini, nasabah yang ingin mentransfer uang melalui ATM dan Mobile Banking hanya dikenakan biaya Rp 2.500 atau lebih rendah dibandingkan sebelumnya yang dikenakan biaya layanan Rp 6.500.

"Melalui kolaborasi dan sinergi KUB ini Bank Bengkulu akan memiliki layanan BI-Fast, sehingga biaya transfer uang menjadi murah," tuturnya.

Selain itu, manfaat lainnya yang akan didapatkan Bank Bengkulu yakni tidak perlu membangun infrastruktur IT lagi. Sebab Bank BJB merupakan BPD terbesar di Indonesia dengan infrastruktur yang mumpuni sehingga infrastruktur tersebut dapat dimanfaatkan oleh BPD secara bersama sama. 

"Sebagai contoh untuk infrastruktur IT, saat ini bank bjb sudah memiliki produk produk digital seperti DIGI dan DigiCash by bank bjb, (QRIS), bjb e-Tax, Social Fund Transfer untuk penyaluran dana Bantuan. Semua layanan itu bisa dimanfaatkan Bank Bengkulu," kata Yuddy

Selain itu, Yuddy mengaku, Bank BJB juga memiliki layanan Cash Management System dan Loan Onboarding untuk pengajuan kredit melalui aplikasi. Bank bjb, juga memiliki bjb University yang merupakan Corporate University bank bjb, yang dapat dipergunakan untuk pengembangan SDM bersama. 

"Bank Bengkulu yang bersinergi dengan bank bjb, tentunya dapat memanfaatkan hal-hal tersebut secara bersama-sama untuk pengembangan bisnis model, efisiensi capex, sekaligus mengakselerasi bisnisnya," tutupnya.(Red/adv)