Ketua Ombudsman RI Dukung Program Pelayanan Publik Berbasis HAM di BPOM Bengkulu
Bengkulu (AMBONEWS) – Ketua Ombudsman Republik Indonesia (ORI), Mokhammad Najih, S.H., M.Hum., Ph.D., melakukan kunjungan kerja ke Balai Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Bengkulu, Kamis (30/1/25). Dalam kunjungan ini, beliau memberikan dukungan penuh terhadap program pelayanan publik berbasis Hak Asasi Manusia (HAM) yang akan diterapkan oleh BPOM.
“Kami pertama ingin memberikan dukungan dan support atas program yang akan dilaksanakan, yaitu pelayanan publik berbasis HAM. Ini sangat penting karena bagaimana BPOM dapat memberikan pelayanan kepada masyarakat yang berlandaskan HAM,” ujar Najih disambut Kepala Balai POM Bengkulu, Yogi Abaso Mataram dan jajaran.
Najih juga mengapresiasi langkah BPOM yang sebelumnya telah sukses melaksanakan program pelayanan publik berbasis kelompok rentan atau disabilitas. Menurutnya, peningkatan ke arah pelayanan berbasis HAM merupakan langkah strategis yang sejalan dengan pemenuhan hak konstitusional warga negara terkait dengan pelayanan publik.
“Tentu isu ini menjadi perhatian bagi Ombudsman, mengingat pelayanan publik adalah hak konstitusional warga negara. Jika ada program pelayanan publik berbasis HAM, maka hal itu sangat erat kaitannya dengan pemenuhan hak-hak warga negara,” tambahnya.
Selain mendukung program pelayanan berbasis HAM, Najih juga memberikan atensi khusus terhadap pelaksanaan program makan bergizi gratis (MBG) atau makan bergizi gratis di tingkat provinsi, kota, dan kabupaten.
“Program ini masih dalam tahap awal, sehingga kami berharap pelaksanaannya dapat melibatkan seluruh komponen penyelenggara atau penyedia makanan. Jangan sampai hanya dikuasai oleh kelompok usaha tertentu, tetapi harus benar-benar melibatkan UMKM,” tegasnya.
Najih menekankan bahwa program ini harus menyebar hingga ke tingkat desa dan melibatkan berbagai sektor, seperti penyedia bahan pokok, termasuk beras, lauk-pauk, bumbu, hingga transportasi. Hal ini bertujuan untuk memperkuat penghasilan masyarakat, ketahanan pangan, serta meningkatkan gizi masyarakat, khususnya anak-anak sekolah.
“Pelibatan masyarakat dalam penyediaan bahan pangan dapat memperkuat penghasilan masyarakat, meningkatkan ketahanan pangan, dan tentu saja berdampak positif pada generasi muda kita di masa depan,” pungkasnya.